BUDAYA BERBAHASA MASYARAKAT INDONESIA
by shela mutia on Nov.22, 2009, under
Bahasa Indonesia
yang berperan sebagai bahasa persatuan dan bahasa resmi di wilayah Republik
Indonesia sudah mulai diminati oleh penutur asing untuk dipelajari. Di luar
negeri, telah banyak universitas-universitas dan lembaga pendidikan yang
mengajarkan bahasa Indonesia kepada para mahasiswanya. Berdasarkan data
yang tercatat di Pusat Bahasa, Bahasa Indonesia telah diajarkan kepada orang
asing di berbagai lembaga, baik di dalam maupun di luar negeri. Di dalam negeri
misalnya, saat ini tercatat tidak kurang dari 76 lembaga yang telah mengajarkan
Bahasa Indonesia kepada penutur asing, baik di perguruan tinggi, sekolah maupun
di lembaga-lembaga kursus.Sebagaimana sumpah pemuda 28 Oktober 1928, lahirlah
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, juga sebagai
jati diri bangsa serta alat pemersatu yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia
yang beragam budaya dan suku dengan bahasa daerah mereka masing-masing hingga
dapat berkomunikasi dengan lancar dari satu orang ke orang lain yang berbeda
suku pula.
Namun mirisnya, bahasa Indonesia tidak lagi menjadi populer di kalangan masyarakat, terutama muda-mudi Indonesia saat ini. Malah Bahasa Indonesia yang benar terdengar begitu kolot di telinga mereka. Bahasa Indonesia kini mulai ditinggalkan perlahan-lahan. Dipaksa gulung tikar oleh bahasa gaul atau bahasa alay yang kini tengah menggurita.
Namun mirisnya, bahasa Indonesia tidak lagi menjadi populer di kalangan masyarakat, terutama muda-mudi Indonesia saat ini. Malah Bahasa Indonesia yang benar terdengar begitu kolot di telinga mereka. Bahasa Indonesia kini mulai ditinggalkan perlahan-lahan. Dipaksa gulung tikar oleh bahasa gaul atau bahasa alay yang kini tengah menggurita.
Bahasa kini banyak yang dipelintir, baik itu cara membaca atau hurufnya. Misalnya kata aku atau saya sekarang lebih populer dengan kata gue, atau frasa apa saja boleh—yang kini tengah hangat di kota Medan sebagai jawaban dari apa saja yang ditanya—dipelintir menjadi apa aja boyeh. Frasa ini dianggap sebagai suatu jawaban paling sederhana bagi kaula muda karena tidak mau berpikir rumit, sebagaimana ditulis Yulhasni penulis spesial bidang sastra dan budaya. Kata kita juga sering digunakan untuk menyatakan kami, padahal kami dan kita memiliki makna yang berbeda.
Di era globaisasi
seperti sekarang ini, bahasa Indonesia mendapat saingan berat dari bahasa
Inggris karena semakin banyaknya orang yang belajar serta menggunakan bahasa
Inggris dalam keperluan komunikasi lisan ataupun tulisan. Hal ini memang
berpengaruh positif, yaitu dapat mempercepat pengembangan IPTEK. Namun harus
disadari pula, bahwa kalau ingin belajar bahasa Inggris, jangan lupa untuk
mempelajari bahasa Indonesia terlebih dahulu.
Saat sekarang ini,
bahasa Inggris memang lebih populer daripada bahasa Indonesia. Untuk itu, kita
sebagai bangsa Indonesia harus selalu berupaya untuk mengembangkan bahasa
Indonesia agar setara dengan bahasa internasional. Dengan kata lain, kita
harus selalu menjaga kelestarian bahasa Indonesia. Meskipun demikian, kita juga
tidak harusmenutup pintu rapat rapat dengan keberadaan bahasa asing.
Bahkan, kita harus mau menyerap kosa kata dari bahasa asing agar kita bisa
mengikuti perkembangan IPTEK berdasarkan kepentingan dan kebutuhan yang jelas.
Hal yang sangat
penting namun sering dilupakan oleh masyarakat Indonesia dalam berbahasa yaitu
menegakkan aturan-aturan dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan
benar. Untuk itu, dengan semakin pesatnya perkembangan bahasa asing di
Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa dan penerus kebudayaan
Indonesia haruslah tetap melestarikan kebudayaan berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar.
0 komentar