RANGKUMAN ILMU SOSIAL DASAR
by shela mutia on Nov.22, 2009, under
BAB I
TENTANG ILMU SOSIAL DASAR
I.Sekilas tentang ilmu sosial dasar.
Pengembangannyaa bermula dari ilmu filsafat,dari ilmu filsafat kemudian lahir 3 cabang ilmu pengetahuan yaitu :
1. Natural sciences(ilmu-ilmu Alamiah),meliputi:fisika,kimia,astronomi,biologi,botani dan lain-lain
2. Social sciences(ilmu-ilmu sosial ),terdiri dari:sosiologi,ekonomi,politik,antropologi,sejarah,psikologi,dll
3. Humanitas(ilmu-ilmu budaya) meliputi:bahasa,agama,kesusesatraan,kesenian,dll
Basic sosial sciences atau Ilmu-Ilmu Dasar (ISD) adalah gabungan dari bermacam-macam disiplin ilmu sosial yang di pergunakan dalam pendekatan,sekaligus sebagai sarana mencari jalan keluar dalam pemecahan masalah yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dengan ilmu-ilmu sosial dasar(ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsipil.kalau pada tingkat sekolah dasar dan menengah;ISD diprogramsebagai mata kuliah dasar umum(MKDU) di perguruan tinggi.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar yaitu membantu pengembangan wawasan dan pemikiran yang lebih luas dan cirri-ciri kepribadian yang di harapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia.
B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Berbagai penelitian antropologi bahwa terdapat korehlasi di antara corak-corak kepribadian anggota masyarakat,secara garis besar opini umum juga menyatakan,bahwa kebydayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.
Setiap masyarakat memiliki system nilai dan sistem kaidah sebagai konkreatisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat.perihal perilaku yang pantas suatu kaidah misalnya,kaidah hukum memberikan batas-batas perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu aturan permainan.dalam pergaulan hidup.
PENDUDUK ,MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pertumbuhan Penduduk dunia dan masalahnya
Sejak zaman inilah penduduk dunia terus meningkat dengan cepat. Hal itu dimungkinkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.termaasuk salah satu di antaranya ilmu kedokteran juga berkembang. Berkat kemajuan ilmu kedokteran,pemeliharaan kesehatan penduduk termasuk usaha-usaha imunitas menjadi lebih terjamin.
Pendidikan dan kesehatan di Negara –negara berkembang
1) Pendidikan
Di samping unsure tekanan ekonomi,penduduk pedesaan makin paling sering kekurangan bangunan sekolah dan guru yang memenuhi syarat. Bahkan lebih tragis,desa itu tidak memiliki sekolah dasar.
2) Kesehatan
Penduduk usia muda pada Negara-negara yang berkembang ,amat sering kedapatan menderita kekurangan vitamin A,kasus-kasus kekurangan vitamin A yang menonjol. Bersumber dari pada konsultan kesehatan dari WorldHealth Organization(WHO) di Zimbabwe (desember 1983).ditemukan sejuta penyakit lepra atau kusta di seluruh wilayah Zimbabwe.
3) Perhatian warga negarawan dan ilmuwan terhadap masalah penduduk Indonesia
Para negarawan dan ilmuwan sungguh-sungguh menyadari dan telah memperhitungkan bencana yang ditimbulkan oleh ledakan penduduk dunia.
4) Interaksi Eksponensial Dari Lima Variabel yang Dominan
Kelima variable yang dominan membuktikan saling mempengaruhi satu sma l peningkatan produksi pangan akan terkait dengan penyediaan lahan. Penduduk bertambah,kebutuhan semakin meningkat sandang,pangan,papan/perumahan harus bertambah.
Ketahanan Sosial Budaya
Dengan demikian sedikit banyak telah terjadi pergeseran budaya dan tatanan sosial di masyarakat sekitar kawasan wisata. Artinya budaya-budaya lama itu mengalami proses adaptasi yang diakibatkan oleh adanya interaksi dengan para pelancong tersebut. Hal itu dimungkinkan juga karena sifat dari budaya itu sendiri yang dinamis terhadap perubahan yang terjadi.
Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Hal itu menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali pola pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan manfaatnya. Dengan kata lain bagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagai subyek dalam kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek. Sekaligus menjadi catatan, bahwa faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercerabut dari akar budayanya hanya karena adanya penekanan segi komersial dari tourism. Pun juga, jangan sampai penekanan pada aspek ekonomi mengabaikan dimensi lain seperti dimensi ketahanan sosial budaya, karena perkembangan mutakhir dari dunia kepariwisataan adalah beralihnya minat wisatawan darimassive tourism ke etnic tourism, wisata-wisata unik yang sangat peduli pada karakter asli masyarakat setempat.
PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sejumlah peraturan dan perundang-undangan diterbitkan pemerintah untuk melindungi hak dan kewajiban segenap warganegara, seperti UU Perkawinan monogamous, pengakuan HAM dan pengakuan kesetaraan gender serta pengukuhan “personal, individual ownership” atas kekayaan keluarga mulai berlaku dan mempengaruhi sikap mental penduduk dengan segala akibatnya.
BAB 11 { KESAMAAN DERAJAT MANUSIA}
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari latar belakan tentu akan membentuk suatu masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial . masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil.
Betapa kenyataan hidup dan masyarakat adalah komplementer dapat kitaa lihat dari kenyataan,banwa:
a. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukkan pribadinya.
b. Individu yang mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan(berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya.
Setelah itu kita mengerti bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial.
Istilah Stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata tau stratum yang berarti lapisn. Karena itu social stratification sering di terjemahkan dengan pelapisan masyarakat.
Pelapisan masyarakat adalahperbedaan penduduk atau masyarakatke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat(hierarchis).
Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Tetapi hal itu perlu diingat bahwa ketentua-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan,semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
Jika tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitive,maka lebih tidak mungkin lagi untuk menemukannya di dalam masyarakat yang telah leebih maju/berkembang.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhannya masyarakat itu sendiri.adapun orang-orang yang menduduki lapisa tertentu di bentuk atas kesengajaan.
*pembedaan system pelapisan masyarakat menurut sifatnya
Didalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi,kecuali ada hal-hal yang istimewa. System stratifikasi nasionalyang tertutup biasanya juga kita temui di dalam masyarakat feudal atau masyarakat yang berdasarkan realism.
Pertentangan–pertentangan Sosial Dan Integrasi Masyarakat
I.Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya,kepentingan itu sifatnya essensial.Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aaspek-aspek pribadinya,baik jasmani maupun rohani,maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan tersebut secara garis besar di sebabkan oleh dua factor,yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu.
Perbedaan kepentingan itu antara lain:
1) Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2) Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompok.
3) Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu: fase disorganisasi yang terjadi karena kesalah pahaman,yang menyebabkan sulitnya atau tidak dapatnya satu kelompok sosial menyesuaikan diri dengan norma(ideologi).fase disentegrasi(konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi masa yang melua,protes,aksi mogok,dll.
Prasangka,Diskriminasi dan Ethonisme
Prasangka dan Diskriminasi
Prasangkan dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dari peristiwa kecil yang menyangkut dua orang dapat meluas dan menjalar,melibatkan sepuluh orang,golongan atau wilayah disertai tindakan-tindakan kekerasan dan destruktif yang merugikan.Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian dengan seksama,mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan bangsa atau masyarakat multi-etnik.
Sebab-Sebab Timbulnya prasangka dan Diskriminasi
1. Belatar belakang sejarah.
2. Dilator belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional.
3. Bersumber dari factor kepribadiaan.
4. Belatar belakang dari perbedaan keyakinan,kepercayaandaan agama.
5. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi.
Adapun cara-cara pemecahan konflik-konflik tersebut adalah sebagai berikut
1) Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat didalam konflik,yang di ungkapkan dengan:
a.) Kami mengalah
b.) Kami mendongkol
2.) Subjugation atau domination,artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar .
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah merupakan masalah yang dialami oleh semua Negara atau nation yang ada di dunia,yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang di haadapinya.mengahadapi masalah integrasi ini sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang di hadapinya berbeda-beda dan latar belakang socio cultural nation state yang berbeda pula. Sehingga masalah ini cenderung di selesaikan dengan kondisi Negara yang bersangkutan.
ETHNOSENTRISME
Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas kebudayaan,yang sekaligus menjadi kebanggan mereka.Suku bangsa,ras tersebut dalam kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma,nilai-nilai yang terkandung dan bersifat dalam kebudayaan tersebut.
Suku bangsa,ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu prima,rill,logis,sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya.
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL/KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik(pertentangan) mengandung suatu pengertian tungkah laku yang lebih luas,daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar dan perang,dasar konflik berbeda-beda. Konflikmerupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan denganny,misalnya kebencian atau permusuhan.
1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti berhenti sampai institusionalisasi saja,akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa angota-anggota masyarakat.
Norma-norma ini kadang-kadang dibedakaan antara norma-norma :
1.) Norma-norma yang mengatur pribadi yang mencakup norma kepercayaan yang bertujuan agar manusia beriman.dan norma kesusilaan yang bertujuan agar manusia berhati nurani yang bersi.
2.) Norma-norma yang mengatur hubungan pribadi,mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hokum serta mempunyai tujuan agar manusi mempunyai tingkahlaku yang baik dalam pergaulan hidup dan bertujuan untuk mencapai kedamaian hidup.
MASALAH-MASALAH KEPEMUDAAN
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubiungannya dengan generasi yang lebih tua. Problema ini disebabkan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang.
Sebagian besar pemuda mengalami/menikmati suatu pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanya hal mana merupakan inti berkurangnya pengertian orang tua dengan anak. Dalam masyarakat tradisional maka orang tua dan para sesepuh sebagai peer group memberikan bimbingan pengarahan kepada anak-anaknya,merupakan norma-norma masyarakat.
Masalah antagenerasi merupakan masalah suatu masyarakat yang dikenal sejak dahulu kala.Dengan demikian,bagaimana masalah itu dipecahkan juga mencerminkan kebudayaan masyarakat itu.
Adapun inti pokok adalah bahwa dalam suatu masyarakat akan mengalami stabilitasnasional apabila “proses reproduksi generasi” berjalan dengan baik.
B. HAKIKAT KEPEMUDAAN
Pendekatan klasik tentang pemuda melihat bahwwa masa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika, dan sekali waktu akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hokum biologis itu sendiri.
Menurut pendekatan yang klasik tentang pemuda. Pemuda di anggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat
2.PEMUDA DAN IDENTITAS.
Pemuda akan mengalami persoalan-persoalan seperi kenakalan remaja,ketidak patuhan kepada orang tu/guru,kecanduan narkotika,frustasi,masa depan suram,keterbatasan lapangan kerja dan maasalah lainnya.
Dalam setiap masyarakat,golongan pemuda mempunyai tempat tersendii. Kaum muda dalam setiap masyarakat yang sedang di landa kekalutan sebagai akibat goncangan-goncangansosial dan traagedi nasional yang diintrodusikan.
Dengan demikian kiranya sudah jelas,bahwa generasi muda harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri.sekolah-sekolah, akademi perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal disamping pendidikan informal tempat menempa diri bagi generasi muda.
Menurut pola dasarpembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat beberapa aspek sosial.yakni:
1.) Sosial Psikologi
2.) Sosial Budaya
3.) Sosial ekonomi
4.) Soasial Politik.
TENTANG ILMU SOSIAL DASAR
I.Sekilas tentang ilmu sosial dasar.
Pengembangannyaa bermula dari ilmu filsafat,dari ilmu filsafat kemudian lahir 3 cabang ilmu pengetahuan yaitu :
1. Natural sciences(ilmu-ilmu Alamiah),meliputi:fisika,kimia,astronomi,biologi,botani dan lain-lain
2. Social sciences(ilmu-ilmu sosial ),terdiri dari:sosiologi,ekonomi,politik,antropologi,sejarah,psikologi,dll
3. Humanitas(ilmu-ilmu budaya) meliputi:bahasa,agama,kesusesatraan,kesenian,dll
Basic sosial sciences atau Ilmu-Ilmu Dasar (ISD) adalah gabungan dari bermacam-macam disiplin ilmu sosial yang di pergunakan dalam pendekatan,sekaligus sebagai sarana mencari jalan keluar dalam pemecahan masalah yang berkembang dalam kehidupan masyarakat.Dengan begitu antara ilmu-ilmu sosial dengan ilmu-ilmu sosial dasar(ISD) tidak terdapat perbedaan yang prinsipil.kalau pada tingkat sekolah dasar dan menengah;ISD diprogramsebagai mata kuliah dasar umum(MKDU) di perguruan tinggi.
Tujuan Ilmu Sosial Dasar yaitu membantu pengembangan wawasan dan pemikiran yang lebih luas dan cirri-ciri kepribadian yang di harapkan dari setiap anggota golongan terpelajar Indonesia.
B. KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Berbagai penelitian antropologi bahwa terdapat korehlasi di antara corak-corak kepribadian anggota masyarakat,secara garis besar opini umum juga menyatakan,bahwa kebydayaan suatu bangsa adalah cermin dari kepribadian bangsa yang bersangkutan.
Setiap masyarakat memiliki system nilai dan sistem kaidah sebagai konkreatisasi. Nilai dan kaedah berisikan harapan-harapan masyarakat.perihal perilaku yang pantas suatu kaidah misalnya,kaidah hukum memberikan batas-batas perilaku seseorang. Batas-batas tersebut menjadi suatu aturan permainan.dalam pergaulan hidup.
PENDUDUK ,MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pertumbuhan Penduduk dunia dan masalahnya
Sejak zaman inilah penduduk dunia terus meningkat dengan cepat. Hal itu dimungkinkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.termaasuk salah satu di antaranya ilmu kedokteran juga berkembang. Berkat kemajuan ilmu kedokteran,pemeliharaan kesehatan penduduk termasuk usaha-usaha imunitas menjadi lebih terjamin.
Pendidikan dan kesehatan di Negara –negara berkembang
1) Pendidikan
Di samping unsure tekanan ekonomi,penduduk pedesaan makin paling sering kekurangan bangunan sekolah dan guru yang memenuhi syarat. Bahkan lebih tragis,desa itu tidak memiliki sekolah dasar.
2) Kesehatan
Penduduk usia muda pada Negara-negara yang berkembang ,amat sering kedapatan menderita kekurangan vitamin A,kasus-kasus kekurangan vitamin A yang menonjol. Bersumber dari pada konsultan kesehatan dari WorldHealth Organization(WHO) di Zimbabwe (desember 1983).ditemukan sejuta penyakit lepra atau kusta di seluruh wilayah Zimbabwe.
3) Perhatian warga negarawan dan ilmuwan terhadap masalah penduduk Indonesia
Para negarawan dan ilmuwan sungguh-sungguh menyadari dan telah memperhitungkan bencana yang ditimbulkan oleh ledakan penduduk dunia.
4) Interaksi Eksponensial Dari Lima Variabel yang Dominan
Kelima variable yang dominan membuktikan saling mempengaruhi satu sma l peningkatan produksi pangan akan terkait dengan penyediaan lahan. Penduduk bertambah,kebutuhan semakin meningkat sandang,pangan,papan/perumahan harus bertambah.
Ketahanan Sosial Budaya
Dengan demikian sedikit banyak telah terjadi pergeseran budaya dan tatanan sosial di masyarakat sekitar kawasan wisata. Artinya budaya-budaya lama itu mengalami proses adaptasi yang diakibatkan oleh adanya interaksi dengan para pelancong tersebut. Hal itu dimungkinkan juga karena sifat dari budaya itu sendiri yang dinamis terhadap perubahan yang terjadi.
Pariwisata dengan segala aktivitasnya memang telah mampu memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi perubahan masyarakat baik secara ekonomi, sosial maupun budaya. Hal itu menuntut adanya perhatian yang lebih dari para pengambil kebijakan sektor pariwisata untuk mempertimbangkan kembali pola pengembangan kawasan wisata agar masyarakat sekitar lebih dapat merasakan manfaatnya. Dengan kata lain bagaimana membuat suatu kawasan wisata yang mampu membuka peluang pelibatan aktif masyarakat sebagai subyek dalam kegiatan industri pariwisata bukan hanya sekedar sebagai obyek. Sekaligus menjadi catatan, bahwa faktor kemanusiaan dan entitas budaya lokal tidak boleh diabaikan, artinya kehidupan masyarakat tidak boleh tercerabut dari akar budayanya hanya karena adanya penekanan segi komersial dari tourism. Pun juga, jangan sampai penekanan pada aspek ekonomi mengabaikan dimensi lain seperti dimensi ketahanan sosial budaya, karena perkembangan mutakhir dari dunia kepariwisataan adalah beralihnya minat wisatawan darimassive tourism ke etnic tourism, wisata-wisata unik yang sangat peduli pada karakter asli masyarakat setempat.
PERATURAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sejumlah peraturan dan perundang-undangan diterbitkan pemerintah untuk melindungi hak dan kewajiban segenap warganegara, seperti UU Perkawinan monogamous, pengakuan HAM dan pengakuan kesetaraan gender serta pengukuhan “personal, individual ownership” atas kekayaan keluarga mulai berlaku dan mempengaruhi sikap mental penduduk dengan segala akibatnya.
BAB 11 { KESAMAAN DERAJAT MANUSIA}
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Masyarakat terbentuk dari individu-individu yang terdiri dari latar belakan tentu akan membentuk suatu masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial . masyarakat merupakan suatu kesatuan yang didasarkan ikatan-ikatan yang sudah teratur dan boleh dikatakan stabil.
Betapa kenyataan hidup dan masyarakat adalah komplementer dapat kitaa lihat dari kenyataan,banwa:
a. Manusia dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukkan pribadinya.
b. Individu yang mempengaruhi masyarakat dan bahkan bisa menyebabkan(berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar masyarakatnya.
Setelah itu kita mengerti bahwa manusia sebagai makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial.
Istilah Stratifikasi atau stratification berasal dari kata strata tau stratum yang berarti lapisn. Karena itu social stratification sering di terjemahkan dengan pelapisan masyarakat.
Pelapisan masyarakat adalahperbedaan penduduk atau masyarakatke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat(hierarchis).
Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system sosial masyarakat kuno.
Tetapi hal itu perlu diingat bahwa ketentua-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan,semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri.
Jika tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitive,maka lebih tidak mungkin lagi untuk menemukannya di dalam masyarakat yang telah leebih maju/berkembang.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhannya masyarakat itu sendiri.adapun orang-orang yang menduduki lapisa tertentu di bentuk atas kesengajaan.
*pembedaan system pelapisan masyarakat menurut sifatnya
Didalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi,kecuali ada hal-hal yang istimewa. System stratifikasi nasionalyang tertutup biasanya juga kita temui di dalam masyarakat feudal atau masyarakat yang berdasarkan realism.
Pertentangan–pertentangan Sosial Dan Integrasi Masyarakat
I.Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya,kepentingan itu sifatnya essensial.Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.oleh karena individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aaspek-aspek pribadinya,baik jasmani maupun rohani,maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan tersebut secara garis besar di sebabkan oleh dua factor,yaitu faktor pembawaan dan lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikan individu.
Perbedaan kepentingan itu antara lain:
1) Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2) Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelompok.
3) Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi mengenal beberapa fase yaitu: fase disorganisasi yang terjadi karena kesalah pahaman,yang menyebabkan sulitnya atau tidak dapatnya satu kelompok sosial menyesuaikan diri dengan norma(ideologi).fase disentegrasi(konflik) yaitu pernyataan tidak setuju dalam berbagai bentuk seperti timbulnya emosi masa yang melua,protes,aksi mogok,dll.
Prasangka,Diskriminasi dan Ethonisme
Prasangka dan Diskriminasi
Prasangkan dan diskriminasi adalah dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dari peristiwa kecil yang menyangkut dua orang dapat meluas dan menjalar,melibatkan sepuluh orang,golongan atau wilayah disertai tindakan-tindakan kekerasan dan destruktif yang merugikan.Oleh karena itu perlu mendapatkan perhatian dengan seksama,mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan bangsa atau masyarakat multi-etnik.
Sebab-Sebab Timbulnya prasangka dan Diskriminasi
1. Belatar belakang sejarah.
2. Dilator belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional.
3. Bersumber dari factor kepribadiaan.
4. Belatar belakang dari perbedaan keyakinan,kepercayaandaan agama.
5. Usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi.
Adapun cara-cara pemecahan konflik-konflik tersebut adalah sebagai berikut
1) Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat didalam konflik,yang di ungkapkan dengan:
a.) Kami mengalah
b.) Kami mendongkol
2.) Subjugation atau domination,artinya orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar .
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi nasional adalah merupakan masalah yang dialami oleh semua Negara atau nation yang ada di dunia,yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang di haadapinya.mengahadapi masalah integrasi ini sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena masalah yang di hadapinya berbeda-beda dan latar belakang socio cultural nation state yang berbeda pula. Sehingga masalah ini cenderung di selesaikan dengan kondisi Negara yang bersangkutan.
ETHNOSENTRISME
Setiap suku bangsa atau ras tertentu akan memiliki ciri khas kebudayaan,yang sekaligus menjadi kebanggan mereka.Suku bangsa,ras tersebut dalam kehidupan sehari-hari bertingkah laku sejalan dengan norma-norma,nilai-nilai yang terkandung dan bersifat dalam kebudayaan tersebut.
Suku bangsa,ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai suatu prima,rill,logis,sesuai dengan kodrat alam dan sebagainya.
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL/KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik(pertentangan) mengandung suatu pengertian tungkah laku yang lebih luas,daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar dan perang,dasar konflik berbeda-beda. Konflikmerupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan denganny,misalnya kebencian atau permusuhan.
1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI
Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti berhenti sampai institusionalisasi saja,akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa angota-anggota masyarakat.
Norma-norma ini kadang-kadang dibedakaan antara norma-norma :
1.) Norma-norma yang mengatur pribadi yang mencakup norma kepercayaan yang bertujuan agar manusia beriman.dan norma kesusilaan yang bertujuan agar manusia berhati nurani yang bersi.
2.) Norma-norma yang mengatur hubungan pribadi,mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hokum serta mempunyai tujuan agar manusi mempunyai tingkahlaku yang baik dalam pergaulan hidup dan bertujuan untuk mencapai kedamaian hidup.
MASALAH-MASALAH KEPEMUDAAN
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubiungannya dengan generasi yang lebih tua. Problema ini disebabkan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang.
Sebagian besar pemuda mengalami/menikmati suatu pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanya hal mana merupakan inti berkurangnya pengertian orang tua dengan anak. Dalam masyarakat tradisional maka orang tua dan para sesepuh sebagai peer group memberikan bimbingan pengarahan kepada anak-anaknya,merupakan norma-norma masyarakat.
Masalah antagenerasi merupakan masalah suatu masyarakat yang dikenal sejak dahulu kala.Dengan demikian,bagaimana masalah itu dipecahkan juga mencerminkan kebudayaan masyarakat itu.
Adapun inti pokok adalah bahwa dalam suatu masyarakat akan mengalami stabilitasnasional apabila “proses reproduksi generasi” berjalan dengan baik.
B. HAKIKAT KEPEMUDAAN
Pendekatan klasik tentang pemuda melihat bahwwa masa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika, dan sekali waktu akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hokum biologis itu sendiri.
Menurut pendekatan yang klasik tentang pemuda. Pemuda di anggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat
2.PEMUDA DAN IDENTITAS.
Pemuda akan mengalami persoalan-persoalan seperi kenakalan remaja,ketidak patuhan kepada orang tu/guru,kecanduan narkotika,frustasi,masa depan suram,keterbatasan lapangan kerja dan maasalah lainnya.
Dalam setiap masyarakat,golongan pemuda mempunyai tempat tersendii. Kaum muda dalam setiap masyarakat yang sedang di landa kekalutan sebagai akibat goncangan-goncangansosial dan traagedi nasional yang diintrodusikan.
Dengan demikian kiranya sudah jelas,bahwa generasi muda harus sungguh-sungguh mempersiapkan diri.sekolah-sekolah, akademi perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan formal disamping pendidikan informal tempat menempa diri bagi generasi muda.
Menurut pola dasarpembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat beberapa aspek sosial.yakni:
1.) Sosial Psikologi
2.) Sosial Budaya
3.) Sosial ekonomi
4.) Soasial Politik.
0 komentar