TUGAS SERTIFIKASI
by shela mutia on Nov.22, 2009, under
SERTIFIKASI
SOFTWARE DAN DATABASE DEVELOPMENT BERIKUT SERTIFIKASI NASIONAL DAN
INTERNASIONAL
1. Sertifikasi untuk Bahasa Pemrograman
Di bagian ini akan dibahas dua sertifikasi TI dalam hal
penguasaan kemampuan yang terkait dengan bahasa pemrograman. Yang dipilih
adalah sertikasi untuk bahasa pemrograman Java dan sertifikasi untuk bahasa
pemrograman yang menggunakan platform Microsoft .Net.
a. Java
Pengunaan bahasa Java dalam pembuatan aplikasi terus
menunjukkan peningkatan. Secara pasti bahasa pemrograman Java mulai merebut
pangsa pasar yang dulunya diisi oleh bahasa-bahasa seperti COBOL, Cobol, Visual
Basic, C, System/390 Assembler dan SmallTalk. Tentunya hal ini diikuti dengan
semakin tingginya kebutuhan akan tenaga profesional yang menguasai bahasa
pemrograman Java.
Sertifikasi Java dapat dimanfaatkan oleh paling tidak
empat segmen.
1. Pertama, mereka yang ingin melakukan transisi
karier dari posisi nonteknis ke pengembangan aplikasi dan software. Yang
dimaksud di sini adalah mereka yang memiliki pengalaman nol dalam profesi TI
tetapi tertarik untuk beralih profesi ke bidang TI yang mungkin dinilai lebih
menggiurkan.
2. Kedua, mereka yang sudah bergerak dalam bidang TI
dan berniat untuk melakukan perpindahan posisi di perusahaan tempat mereka
bekerja. Jika Anda sedang merancang sebuah rencana untuk meningkatkan
kredibilitas, tanggung jawab dan sukses di organisasi Anda saat ini, sertifikasi
layak menjadi komponen utama dari rencana tersebut, utamanya jika Anda bekerja
di perusahaan kecil atau menengah. Sementara jika Anda memiliki keterampilan TI
tetapi tidak memiliki pengalaman menggunakan Java, sertifikasi Java dapat
memberi Anda kesempatan untuk mencoba pekerjaan yang menggunakan Java.
3. Ketiga, konsultan Java yang ingin memvalidasi
keterampilan mereka dan meningkatkan kredibilitas mereka di mata klien.
4. Keempat adalah para profesional TI yang sedang
memikirkan untuk pindah perusahaan. Saat ini banyak lowongan kerja yang
menyebutkan sertifikasi Java sebagai suatu kualifikasi yang dapat mejadi nilai
tambah. Tentu saja adanya sertifikat dapat meningkatkan kemungkinan untuk
mendapatkan kesempatan bekerja di luar negeri dan dengan upah yang lebih
tinggi.
b. Microsoft.Net
Untuk para developer ada dua jenis sertifikat yang
ditawarkan oleh Microsoft sebagai pengakuan atas keahlian dalam pengetahuan dan
keterampilan Microsoft .Net : Microsoft Certification Application Developer
(MCAD) dan Microsoft Certified Solution Developer (MCSD).
Sertifikasi MCAD dibuat oleh Microsoft sebagai respon
terhadap kebutuhan industri akan sebuah sertifikasi yang memungkinkan mereka
untuk menunjukkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan,
memaintain, dan mendeploy aplikasi Web atau desktop berbasis Windows dengan
skala kecil sampai menengah. MCAD ditujukan untuk mereka yang lingkup
pekerjaannya meliputi pengembangan aplikasi, komponen, atau layanan database
dan jaringan berskala kecil sampai menengah pada platform Windows.
Sertifikasi yang kedua adalah Microsoft Certified System
Developer (MCSD). Sertifikat MCSD merupakan salah satu sertifikat TI dengan
reputasi yang dikenal baik di kalangan industri. Dengan mengantongi sertifikat
MCSD, seseorang dianggap telah mampu mendemonstrasikan kemampuan yang
dibutuhkan untuk memimpin sebuah organisasi dalam proses perancangan,
implementasi, dan administrasi dari suatu solusi bisnis dengan menggunakan
produk Microsoft.
2. Sertifikasi untuk Database
Setelah membahas sertifikasi untuk bahasa pemrograman,
pada bagian ini akan dibahas macam sertifikasi untuk keterampilan dalam
teknologi database yang banyak digunakan. Kami memilih sertifikasi untuk Oracle
dan Microsoft SQl Server.
a. Oracle
Sampai sekarang perusahaan software kedua terbesar di
dunia ini masih merupakan penikmat pangsa pasar terbesar untuk software
database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang
paling populer dan banyak dicari. Laporan IDC Certified Report 2002 menyebutkan
bahwa sertifikasi Oracle adalah kualitas yang paling dicari oleh pasar TI.
Dalam situsnya Oracle menyebutkan bahwa 97 dari pemegang
Oracle Certified Professional (OCP) mengatakan bahwa mereka diuntungkan oleh
sertifikasi tersebut, 89% merasa kepercayaan diri terkait penguasaan keahlian
Oracle meningkat, dan 96% mengaku menganjurkan program sertifikasi Oracle
kepada orang lain. Sementara bagi perusahaan yang memiliki pegawai yang telah
tersertifikasi, Oracle mengklaim bahwa berdasarkan survai perusahaan-perusahaan
tersebut melaporkan penurunan waktu downtime sebesar 49%.
Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai
spesialisasi keahlian dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini
menawarkan tiga jenis sertifikasi Oracle. Setiap jalur sertifikasi dirancang
untuk menguji penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan
teknologi Oracle untuk suatu bidang kerja tertentu seperti developer,
administrator, atau Web server administrator.
Salah satu yang membuat sertifikasi Oracle menjadi salah
satu sertifikat TI dengan reputasi yang tinggi adalah tingkat kesulitan untuk
mendapatkan sertifikasi tersebut. Untuk setiap ujian, peserta baru dinyatakan
lulus apabila skornya minimal 70 %. “Saya selalu menanyakan kesiapan setiap
calon peserta ujian sertifikasi. Ujian Oracle tidak murah dan tidak mudah
sehingga sayang sekali apabila harus tidak lulus,” ujar Mardjuki (Education
Director, Oracle UniversityIndonesia).
Di lain pihak hal tersebut membuat pemegang sertifikat
Oracle menjadi barang langka. Di Indonesia misalnya, menurut Mardjuki baru ada
sekitar 300 pemegang sertifikat jenjang OCP, sementara untuk jenjang OCM jumlah
mungkin hanya sebatas hitungan jari.
b. Microsoft
Microsoft menawarkan satu jenis sertifikasi untuk
penguasaan teknologi produk database andalannya, Microsoft SQl Server.
Microsoft Certified DBA adalah sertifikasi yang diberikan sebagai pengakuan
kemampuan merancang, mengimplementasi, dan melakukan administrasi database
Microsoft SQl Server..
3. Sertifikasi untuk Office
Sebagai aplikasi desktop, Microsoft Office mungkin
menjadi aplikasi yang paling akrab dengan keseharaian pekerjaan kita. Mulai
dari membantu menulis surat sampai membuat perencanaan proyek.
Populernya aplikasi Microsoft Office dan kemudahan pemakaiannya seringkali
membuat banyak penggunanya tidak merasa perlu untuk mempelajarinya secara
serius. Padahal hal tersebut mungkin berakibat pada rendahnya utilitas
pemanfaatan berbagai feature yang sebenarnya disediakan oleh Microsoft Office,
dan tanpa disadari membuat kerja tidak seefisien seharusnya.
Sertifikasi Microsoft Office Specialist (Office
Specialist) adalah sertifikasi premium untuk aplikasi desktop Microsoft.
Sertifikasi ini merupakan sertifikasi dengan standar global untuk validasi
keahlian dalam menggunakan Microsoft Office dalam meningkatkan produktivitas
kerja.
4. Sertifikasi di Bidang Jaringan
Sertifikasi yang paling populer di bidang jaringan adalah
sertifikasi Cisco. Memang bukan rahasia bahwa Cisco merupakan pemegang pangsa
pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Selain sertifikasi Cisco,
sertifikasi di bidang jaringan yang juga cukup populer adalah sertifikasi yang
diberikan oleh CompTIA, Novell, dan Solaris.
5. Sertifikasi di Bidang Computer Graphics dan Multimedia
Peluang karier di bidang Computer Graphics dan Multimedia
sangat luas, mulai dari designer, art director, web designer, editor,
multimedia artist, visualizer, visual effect artist, dan banyak lagi. Tidak
heran jika training di bidang animasi, desain grafis, desain Web, digital video,
dan digital imaging ini semakin diminati.
Apa yang bisa Anda lakukan jika Anda ingin diakui sebagai
ahlinya di bidang desktop publishing, animasi, digital video, atau desain Web?
Tentu saja Anda bisa menempuh berbagai training dan jalur sertifikasi yang
ditawarkan oleh vendor-vendor aplikasi yang bergelut di bidang multimedia
ini.Beberapa vendor yang mengeluarkan sertifikasi di bidang ini adalah Adobe,
Macromedia, Autodesk, dan Maya.
SERTIFIKASI NASIONAL dan INTERNASIONAL
Berikut ini contoh sertifikasi yang dikeluarkan beberapa
vendor internasional yang diakui secara luas baik di Indonesia maupun di luar
negeri:
A. Sertifikasi Internasional untuk bahasa pemograman
Java yang dikeluarkan oleh Sun Corporation, meliputi 3 kategori sertifikasi,
yaitu:
· SCP (Sun Certified Programmer)
· SCD (Sun Certified Developer)
· SCA (Sun Certified Architect)
B. Sertifikasi lain yang juga dikeluarkan oleh Sun
adalah:
· SCWCD (Sun Certified Web Component Developer)
· SCBCD (Sun Certified Business Component Developer)
· SCDJWS (Sun Certified Developer for Java Web
Service)
· SCMAD (Sun Certified Mobile Application Developer)
C. Sertifikasi Internasional yang dikeluarkan
Microsoft menawarkan beberapa sertifikasi internasional sebagai pengakuan atas
keahlian, kemampuan dan pengetahuan mereka dalam bidang tertentu, yaitu:
· MCP (Microsoft Certified Professional)
· MCTS (Microsoft Certified Technical Solution)
· MCSE (Microsoft Certified System Engineer)
· MCAD (Microsoft Certification Application
Development)
· MCSD (Microsoft Certified Solution Developer)
· MCT (Microsoft Certified Trainer)
D. Sedangkan sertifikasi internasional yang erat
kaitannya dengan networking yang dikeluarkan oleh Cisco. Dalam hal ini Cisco
mengeluarkan nbeberapa sertifikasi internasional, yaitu Associate Professional
dan Expert, antara lain:
· CCNA (Cisco Certified Network Associate)
· CCNP (Cisco Certified Network Professional)
· CCIE (Cisco Certified Inrernetworking Expert)
LEMBAGA-LEMBAGA
YANG MELAKUKAN SERTIFIKASI DI BIDANG IT
Banyak alasan untuk
mendapatkan sertifikasi IT (Information Technology). Hal utama adalah
sertifikasi di bidang Teknologi Informasi dan Telekomunikasi memberikan
kredibilitas bagi pemegangnya. Sertifikasi IT menunjukkan para Professional
Teknologi Informasi memiliki pengetahuan dan kompetensi yang dapat dibuktikan.
Sertifikasi IT juga memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan, khususnya
dalam pasar global karena kemampuan dan pengetahuan Profesional Teknologi
Informasi dan Telekomunikasi telah diuji dan didokumentasikan.
Nilai Sertifikasi IT untuk Peningkatan Bisnis Perusahaan:
A. Selaras dengan Tujuan Bisnis Perusahaan
1. Memberikan keunggulan bersaing yang nyata.
2. Memberikan pelayanan pada tingkat yang lebih tinggi.
3. Meningkatkan produktivitas kerja.
4. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia yang lebih
lengkap.
5. Meningkatkan kredibilitas terhadap mitra bisnis dan
pelanggan.
6. Memberikan dampak terukur untuk efisensi dan keuntungan
bisnis.
7. Menjadi tujuan penting bagi bisnis perusahaan.
B. Alat yang penting untuk mempertahankan dan mendapatkan
SDM bidang ICT
1. SDM yang memiliki sertifikasi IT lebih loyal dan
kurang suka berganti pekerjaan.
2. Sertifikasi IT adalah suatu cara untuk mempertahankan
SDM berkompetensi.
3. Berfungsi sebagai pembeda tingkat kemampuan antara
staff senior dan staff baru.
4. Berfungsi sebagai skala pembanding untuk kemampuan
teknis.
5. Sertifikasi IT memungkinkan pemilihan yang lebih baik
dalam proses rekruitmen.
6. Memberikan perusahaan sebuah standar kemampuan yang
konsisten.
7. SDM yang memiliki sertifikasi mampu melakukan fungsi
pekerjaan dengan baik
Pada akhir-akhir ini Banyak sekali jenis profesi yang ada
di bidang IT, profesi dalam bidang ini pun cukup banyak diminati oleh
masyarakat luas maka itu untuk dapat menentukan kulitas dan kuantitas dar pada
profesi ini pun perlu di lakukannya sertifikasi oleh lembaga-lembaga yang
berhubungan dengan sertifikasi di bidang IT.
Di bawah ini beberapa lembaga yang berhubungan dengan
sertifikasi di bidang IT :
A.
LSP
TELEMATIKA
Pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan
sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga
profesional di bidang Telematika. LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan
setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat
independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan
materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan
Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
Beberapa kelebihan lembaga LSP-Telematika ini :
A. LSP
Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam
dan luar negeri.
B. Materi
uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi.
C. LSP
Telematika menggunakan test engine dengan softwareyang
integritasnya tidak diragukan lagi.
D. LSP
Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di
Indonesia.
Keunggulan Uji Kompetensi LSP Telematika :
a) Metode
ujian in aplication
b) Sistem
penilaian Output Based Oriented
c) Penilaian
hasil tes instan dan otomatis
d) Dapat
disajikan dalam multi bahasa
e) Pemberian
soal secara acak
f) Soal
ujian terenkripsi
g) Laporan
hasil ujian secara rinci
h) Integritas
ujian terjaga
TUGAS LSP TELEMATIKA :
a. Mengembangkan
Standar Kompetensi Kerja
b. Membuat
materi uji kompetensi
c. Pelaksana
akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK)
d. Menerbitkan
Sertifikasi Kompetensi dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
e. Kegiatan
kerja merujuk kepada Sertifikat ISO 17024
f. Memiliki
tanggung jawab teknis dan administrasi atas implementasi, pembinaan dan
pengembangan standar kompetensi Kerja dan sertifikasi kompetensi.
LSP
TIK
LSP TIK merupakan
lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan Nasional
Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses
pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam
bidang kompetensinya. Sehingga tenaga professional tersebut mendapatkan
pengakuan Kompetensi profesi yang dimilikinya baik secara Nasional ataupun
Internasional. Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi
Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan tujuan
untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi
informasi dan telekomunikasi.
Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi
beberapa profesi yang secara umum adalah :
a. Kompetensi
profesi programming.
b. Kompetensi
profesi networking.
c. Kompetensi
profesi aplikasi perkantoran.
d. Kompetensi
profesi desain grafis.
e. Kompetensi
profesi multimedia.
1.
Kompetensi
Profesi Programming.
Dalam Uji kompetensi Programming diperuntukkan kepada
para profesinoalisme dalam bidang programming baik yang bekerja pada instansi
ataupun yang menekuni profesi programming secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi programming adalah :
1. PRACTICAL
PROGRAMMER
2. JUNIOR
PROGRAMMER
3. PROGRAMMER
SENIOR
4. PROGRAMMER
ANALYST
5. PROGRAMMER
6. JUNIOR
WEB PROGRAMMER
7. WEB
PROGRAMMER
8. WEB
MASTER
9. JUNIOR
DATABASE PROGRAMMER
10. DATABASE
PROGRAMMER
11. SENIOR
DATABASE PROGRAMMER
12. JUNIOR
MULTIMEDIA PROGRAMMER
13. MULTIMEDIA
PROGRAMMER
14. QUALITY
ASSURANCE
2.
Kompetensi
Profesi Networking
Dalam Uji kompetensi Networking diperuntukkan kepada para
profesinoalisme dalam bidang networking baik yang bekerja pada instansi ataupun
yang menekuni profesi networking secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi networking adalah :
a. TECHNICAL
SUPPORT
b. JUNIOR
NETWORK ADMINISRATOR
c. NETWORK
ADMINISTRATOR
d. SENIOR
NETWORK ADMINISTRATOR
e. JUNIOR
SYSTEM ADMINISRATOR
f. SENIOR
SYSTEM ADMINISRATOR
3.
Kompetensi
Profesi Aplikasi Perkantoran.
Dalam Uji kompetensi Aplikasi Perkantoran bukan hanya
diperuntukkan kepada para profesinoalisme yang langsung berkaitan dengan
aplikasi perkantoran, tetapi kepada seluruh profesonalisme lain yang dalam
kebutuhannya juga menggunakan aplikasi perkantoran dalam kegiatannya baik yang
bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi aplikasi perkantoran ini adalah :
A. ACCOUNTAN
B.
ADMINISTRASI
C. BASIC
HELP DESK
D. HELP
DESK
E. PROGRAMER
dengan ADVANCE OFFICE
4.
Kompetensi
Profesi Desain Grafis.
Dalam Uji kompetensi Desain Grafis diperuntukkan kepada
para profesinoalisme dalam bidang Desain Grafis baik yang bekerja pada instansi
ataupun yang menekuni profesi Desain Grafis secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi Desain Grafis adalah :
A. DESAINNER
B. KARTUNIS
C. LAYOUTER
D. EDITOR
E. PHOTOGRAPHER
5.
Kompetensi
Profesi Multimedia.
Dalam Uji kompetensi Multimedia diperuntukkan kepada para
profesinoalisme dalam bidang Multimedia baik yang bekerja pada instansi ataupun
yang menekuni profesi Multimedia secara perseorangan.
Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji
kompetensi Multimedia adalah :
a. ANIMATOR
b. TV
PRODUSER
c. KAMERAMEN
d. PEMBUAT
NASKAH FILM
e. DUBBER
Sumber :
www.ebizeducation.com
www.lsp-telematika.or.id
panjihariono.blogspot.com
http://rafikaajah.blogspot.com/2011/06/sertifikasi-software-dan-database.html
STANDAR PROFESI
by shela mutia on Nov.22, 2009, under
JELASKAN
PERBEDAAN STANDAR PROFESI ANTARA USA DENGAN EROPA
profesi bidang teknologi Informasi (TI) itu serupa, tapi
ternyata tidak sama. Uraian berikut mencoba memahami bahwa komunitas yang
identik dengan "nerd itu pun punya karakter berbeda-beda pula.
Secara umum, terdapat tiga lapisan bidang TI, yakni
lapisan spesialis, profesional operasional dan profesional strategis. Lapisan
pertama meliputi 6 golongan karakteristik profil, yaitu software developer,
technician, solution developer, coordinator, adviser dan administrator.
Keseluruhannya mencakup 29 profil profesi. Lapisan kedua terdiri dari 4 profil
profesi, yaitu IT engineer, IT manager, IT consultant dan IT commercial canager
. Lapisan ketiga terdiri dari 2 profil profesi, yakni IT system engineer dan IT
bussiness engineer.
Dari standar yang ada, hal yang menarik
adalah acuan apa yang digunakan dalam pengembangan kompetensi.
Salah satu acuan, seperti yang sekarang berkembang di negara-negara Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika profil spesialis dalam proses pengembangan teknologi informasi itu sendiri. Proses ini terkait dengan proses kerja (work process) para spesialis baik di suatu perusahaan maupun di suatu organisasi. Dengan kata lain, pengembangan kompetensi akan lebih cenderung berorientasi pada proses kerja.
Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan tugas spesifik dari bidang TI dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan spesialis. Penggolongannya pada proses TI secara umum menjelaskan kemiripan, keterkaitan (overlapping), dan batas antar profil. Sehingga baik bagi perusahaan dan organisasi maupun bagi tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi mungkin.
Sistematika Aktivitas.
Salah satu acuan, seperti yang sekarang berkembang di negara-negara Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika profil spesialis dalam proses pengembangan teknologi informasi itu sendiri. Proses ini terkait dengan proses kerja (work process) para spesialis baik di suatu perusahaan maupun di suatu organisasi. Dengan kata lain, pengembangan kompetensi akan lebih cenderung berorientasi pada proses kerja.
Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan tugas spesifik dari bidang TI dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan spesialis. Penggolongannya pada proses TI secara umum menjelaskan kemiripan, keterkaitan (overlapping), dan batas antar profil. Sehingga baik bagi perusahaan dan organisasi maupun bagi tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi mungkin.
Sistematika Aktivitas.
Proses TI menggambarkan secara umum produksi dan penerapan produk-produk TI. Pada proses ini terkait siklus hidup (life cycle) produk-pro luk secara keseluruhan dan penetapan model penjamin kualitas (Quality of Assurance) yang wajar. Hal ini memiliki banyak kelebihan dan keuntungan.
TI meliputi software, hardware, dan teknologi komunikasi bagi perusahaan dan organisasi modern saat ini. Dengan demikian proses TI menggambarkan disamping pengembangan juga penerapan dari produk-produk TI. Jadi disini terkait tidak hanya software dan sistem saja, melainkan juga hardware dan jaringan. Orientasi proses pada perusahaan menjamin kepuasan pelanggan dan karyawan/pegawai/rekan kerja, kualitas produksi yang tinggi, dan memungkinkan perbaikan-perbaikan yang tetap dan berkelanjutan . Pada penggambaran siklus hidup produk, proses kerja dan proses tugas terintegrasi di dalam proses TI. Keduanya dapat diturunkan dari proses TI dan diperinci lebih dalam.
Penggolongan profil spesialis pada proses, aktivitas yang mencirikan, begitu juga keterkaitan (overlapping) dengan profil lainnya dapat dengan mudah dikenali dari proses TI . Sebagai model proses TI menawarkan dukungan bagi perusahaan seperti karyawan/pegawai/rekan kerja, untuk dapat mengidentifikasi profil spesialis yang tepat dan sesuai dengan pekerjaan. Dengan demikian proses TI dapat menambahkan atau mengintegrasikan model proses dan metode pengembangan software yang sudah ada.
Setelah produk jadi, maka pelanggan mengambil dan membeli produk.Langkah berikutnya menyangkut adaptasi sistem yang bare dengan yang sudah ada dan migrasi data. Langkah ini biasanya berlangsung dalam rangka pilot phase.
Pada phase ini, pemakai (user dan administrator) sistem barn ini selanjutnya juga di training.
Jika akhirnya sistem telah diinstall, dikonfigurasi, dan diadaptasi, proses selanjutnya mengoperasikan sistem secara reguler, berikut mengawasi dan memelihara sistem Optimasi sistem sesuai kebutuhan selama proses operasi merupakan bagian terakhir dari proses TI. Jika produk atau sistem tidak sesuai lagi dengan kebutuhan/permintaan (demand), maka analisis kebutuhan bare perlu dilakukan.
Dengan demikian proses TI akan kembali lagi ketitik awal prosesnya. Langkah-langkah proses yang dijalankan perlu memperhatikan baik pihak developer atau pihak user. Hal ini memungkinkan baik identifikasi aktivitas yang khas dan tugas utama pada kedua belah pihak maupun gambaran overlapping, junction dan fungsi-fungsi yang sama. Langkah-langkah proses TI mewakili proses kerja yang luas dan kompleks. Pengoperasian, pengontrolan, dan pengoptimalan sistem menggambarkan proses kontinu yang senantiasa harus terus dijalankan. Implementasi sistem dapat berlangsung lama dan juga proses penyearahan ke pelanggan dapat berlangsung melalui suatu proses bertahap.
Proses TI merangkup aktivitas-aktivitas dan proses-proses tersebut di atas pada lapisan abtrak dan menjabarkannya dengan padat. Proses Kerja pada Perusahaan, Bagian-bagian tertentu dan khas dari proses TI membentuk inti pekerjaan dari setiap spesiaslis. Berbasiskan aktivitas inti ini spesialis TI dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok:
Software Developer
Analisis kebutuhan, rancangan sistem atau
modul, dan implementasi mencirikan kelompok developer. Arsitektur sistem,
program, bank data, user-interface dan sebagainya dikembangkan oleh developer.
Dengan demikian developer ditempatkan pada umumnya pada bagian produksi.
Yang tergolong kedalam kelompok ini antara lain analis sistem, developer sistem, serta software, data bank, user interface dan multimedia specialized developer. Analisis kebutuhan dan proses kerja, serta rancangan sistem keseluruhan merupakan tugas dari sistem analis dan developer sistem.
Kebutuhan user masa depan akan sistem membentuk basis bagi spesfikasi software yang akan dikembangkan atau dihasilkan, dan hardware yan diperlukan. Konsep solusi yang diciptakan dan gambaran formalnya sebagai system-design atau arsitektur sistem direalisasikan oleh software, data bank, user interface dan multimedia developer.
Coodinator
Proses pengembangan dari sistem-sistem dan software dan kerja dari developer harus didukung dikoodinasikan. Hal ini menjadi tugas seorang koordinator yang juga harus ditempatkan pada bagian produksi.
Koordinator proyek TI, koordinator spesialis konfigurasi TI dan Test TI, serta technical writer dan koordinator manajemen kualitas mendampingi proses-proses pengembangan. Pengarahan dan koordinasi proyek-proyek yang kecil menjadi tugas seorang koordinator proyek TI. Dia memahami aspek-aspek finasial, teknis, personil dan organisasi dari proyek-proyek TI dan sekaligus mengaturnya.Koordinator-koordinator mengambil alih tugas representatif selama proses pengembangan dan sekaligus memimpin tim pengembangan. Disamping itu mereka mendampingi produk-produk dan sistem-sistem pada siklus hidup berikutnya dan harus memahami gambaran umum mengenai solusi-solusi yang besar dan kompleks, seperti solusi yang dikonsepsi oleh para solutions developer.
Solutions Developer
Analisis kebutuhan dan perbandingan solusi, serta adaptasi sistem dan migrasi data mencirikan seorang solution developer. Berbeda dengan seorang developer yang memproduksi sesuatu, solution developer membeli sistem yang tersedia atau produk di pasar dan mengadaptasikan dengan kebutuhan khusus dari perusahaannnya. Seorang solution developer ditempatkan pada pihak pemakai dari proses TI dan memiliki, disamping pengetahuan TI, pengetahuan yang dalam mengenai bidang-bidang aplikasi khusus.
Developer spesial E-market, E-logistik, sistem manajemen
pengetahuan dan jaringan dan juga koordinator security TI dan bussines system
adviser tergolong solution developer. Kompetensi ditekankan pada bidang
maketing, logistik, manajemen pengathuan, jaringan dan security TI. Tugas utama
solution developer adalah menyangkut analisis kebutuhan spesifik perusahaan,
konsepsi solusi-solusi teknis informatika dan adaptasi sistem dan produk.
Disamping itu is akan membimbing dan mentraining pemakai.
Technician
Technician
Solution developer untuk produksi industri, dengan komponen hardware dan dalam teknik keamanan mencirikan kelompok technician. Disamping analisis kebutuhan, membandingkan solusi, dan adapatasi sistem, tugas utamanya adalah pemrograman near hardware, pengembangan dan integrasi hardware. Seorang teknisi nenganalisis kebutuhan, merancang sistem-sistem atau komponen-komponen, menimplementasi dan mengintegariskannnya. Tugasnya jelas akan berbeda dengan software developer, karena tools-tools, protocol, inteface, dan bahasa pemrograman yang digunakannya berbeda.
Security technician, industrial systems technician dan device developer tergolong teknisi. Device developer merancang, mengimplementasikan dan mentest komponen-komponen hardware. Konsep dan solusi untuk peralatan technical security (misal security kamera) berikut penginstalan pada infrastruktur TI adalah tugas teknisi keamanan. Industrial system technician bertugas membuat konsep, mengimple-mentasikan, dan memelihara sistem pedoman proses dan otomatisasi industri, seperti kontrol robot pada industri otomotif atau kontrol peralatan laboratorium pada rekaya proses ( process engineering). Berbeda dengan spesialis lainnya, tergantung pada jenis usaha dan perusahan teknisi hams melakukan seluruh aktivitas proses TI termasuk pemeliharan dari peralatan, sistem dan solusi-solusi.
Administrator
Aktivitas utama dari administrator antara lain pengoperasian, pengontrolan dan pengoptimalan sistem. Administrator memelihara dan mengontrol sistem dan infrastruktur yang ada pada pihak pemakai. Proses-proses yang senantiasa dijalankan dan kontinue membedakan aktivitas administrator dari tugas-tugas yang terkait proyek dari spesialis lainnya
Administator spesial jaringan, sistem TI, data bank, aplikasi perusahaan dan web membentuk kelompok administrator. Mereka bertugas mengkonfigurasi, mengoperasikan, mengoptimalkan jaringan, sistem teknik informasi, bank data, dan aplikasi perusahaan dan web.
Adviser
Adviser memposisikan di diri di daerah irisan antara proses dan profit aktivitas yang berbeda. Ia menjadi penghubung antara produsen dan pemakai dalam hal teknis atau komersial. Lingkup aktivitas khasnya anntara lain juga analisis kebutuhan, delivering dan acceptance dari produ, user training serta technical support.
IT supporter dan IT trainer merupakan adviser di lingkup teknis; IT key accounter dan IT product coodinator adalah adviser dalam lingkup komersial. IT supporter menyelesaikan masalah aplikasi dan memelihara produk-produk dan sistem-sistem (software, hardware, jaringan). Sebagai outsider, IT supporter senantiasa berhubungan dengan beragam aplikasiaplikasi yang berbeda dan heterogen. Hal membedakannya dari seorang administrator.
Tugas utama IT trainer adalah memperkenal produk baru ke user dan melatih pemakaian software maupun hardware ke user. Model training klasik, konsultasi personal, E-learning merupakan sebagian bentuk model pelatihan yang mungkin.
Bidang Kompetensi Spesialis
Dengan mengetahui proses kerja dan aktivitas yang khas, spesialis TI selama proses TI dapat di klasfikasi dalam beberapa kelompok yang cukup majemuk. Sebut saja software developer, solution developer, system analyst, fatabase developer, dan banyak lagi.
Pembagian kelompok mencerminkan kembali bidang kompetensi, dimana seorang spesialis hams menguasai ilmu, kemampuan, metode dan tools. Bidang . kompetensi merupakan bagian yang dikenal dari kompetensi aksi spesialis. Sinthesis kompetensi keahlian, metode, sosial dan personal menggambarkan kompetensi aksi profesi seorang spesialis. Bidang komptensi merupakan juga bidang-bidang yang menyeluruh dari kompetensi aksi yang lengkap dan memuat pengalaman kerja atau profesi.
Proses rekayasa, metode-metode, dan tools dari pengembangan software, serta standard pengembangan dan standard kualitas merupakan bidang kompetensi yang khan dan penting untuk aktivitas-aktivitas di dalam pengembangan software. Developer dan coordinator hams memiliki dan menguasainya. Apabila developer memahami titik berat berikutnya pada analisis sistem, pada coordinator penitikberatannya diletakan pada perencanaan dan manajemen proyek, mediator/moderator dan penyelesain konflik
Bidang kompetensi yang menyangkut sistem bus, protocol, interface dan juga analisis hardware membedakan kelompok teknisi dari developer lainnya
Administrator berada sedikit jauh dari proses pengembangan. Keahlian utamamya terletak pada bidang sistem operasi, jaringan, kontrol keamanan, keamanan data, dan analisis dan solusi masalah yang terorientasi pada user.
STANDAR
PROFESI DI USA dan KANADA
Pejabat Keuangan Pemerintah Asosiasi dari Amerika Serikat
dan Kanada adalah organisasi profesional pejabat publik bersatu untuk
meningkatkan dan mempromosikan manajemen profesional sumber daya keuangan
pemerintah dengan mengidentifikasi, mengembangkan dan memajukan strategi
fiskal, kebijakan, dan praktek untuk kepentingan publik.
Untuk lebih tujuan tersebut, aparat pemerintah membiayai
semua diperintahkan untuk mematuhi standar hukum, moral, dan profesional
perilaku dalam pemenuhan tanggung jawab profesional mereka. Standar perilaku
profesional sebagaimana diatur dalam kode ini diwujudkan dalam rangka
meningkatkan kinerja semua orang yang terlibat dalam keuangan publik.
• Mereka harus mencurahkan waktu, keterampilan, dan
energi ke kantor mereka baik secara independen dan bekerja sama dengan
profesional lainnya.
• Mereka harus mematuhi praktek profesional disetujui dan
standar yang dianjurkan.
I.
Tanggung jawab sebagai Pejabat Publik
petugas pembiayaan Pemerintah harus mengakui dan
bertanggung jawab atas tanggung jawab mereka sebagai pejabat di sektor publik.
• Mereka harus sensitif dan responsif terhadap hak-hak
publik dan kebutuhan-kebutuhannya berubah.
• Mereka harus berusaha untuk memberikan kualitas kinerja
tertinggi dan nasihat.
• Mereka akan bersikap bijaksana dan integritas dalam
pengelolaan dana dalam tahanan mereka dan dalam semua transaksi keuangan.
• Mereka harus menjunjung tinggi baik surat dan semangat
undang-undang, konstitusi, dan peraturan yang mengatur tindakan mereka dan
melaporkan pelanggaran hukum kepada pihak yang berwenang.
II.
Pengembangan Profesional
petugas pembiayaan Pemerintah bertanggung jawab untuk
menjaga kompetensi mereka sendiri, untuk meningkatkan kompetensi kolega mereka,
dan untuk memberikan dorongan untuk mereka yang ingin memasuki bidang keuangan
pemerintah. petugas Keuangan harus meningkatkan keunggulan dalam pelayanan
publik.
III.
Pribadi Standar
petugas pembiayaan Pemerintah harus menunjukkan dan
didedikasikan untuk cita-cita tertinggi kehormatan dan integritas dalam semua
hubungan masyarakat dan pribadi untuk mendapat rasa hormat, kepercayaan, dan
keyakinan yang mengatur pejabat, pejabat publik lainnya, karyawan, dan masyarakat.
IV.
Integritas Profesional – Informasi
petugas pembiayaan Pemerintah harus menunjukkan
integritas profesional dalam penerbitan dan pengelolaan informasi.
• Mereka tidak akan sadar tanda, berlangganan, atau
mengizinkan penerbitan pernyataan atau laporan yang berisi salah saji atau yang
menghilangkan fakta material apapun.
• Mereka harus menyiapkan dan menyajikan laporan dan
informasi keuangan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek yang berlaku
umum dan pedoman.
• Mereka harus menghormati dan melindungi informasi
rahasia yang mereka memiliki akses berdasarkan kantor mereka.
• Mereka harus sensitif dan responsif terhadap pertanyaan
dari masyarakat dan media, dalam kerangka kebijakan pemerintah negara bagian
atau lokal.
V.
Integritas Profesional – Hubungan
petugas pembiayaan Pemerintah harus bertindak dengan
kehormatan, integritas, dan kebajikan dalam semua hubungan profesional.
• Mereka harus menunjukkan kesetiaan dan kepercayaan
dalam urusan dan kepentingan pemerintah yang mereka layani, dalam batas-batas
Kode Etik ini.
• Mereka tidak akan sadar menjadi pihak atau membiarkan
aktivitas ilegal atau tidak layak.
• Mereka harus menghormati hak, tanggung jawab, dan
integritas dari rekan-rekan mereka dan pejabat publik lainnya dengan siapa
mereka bekerja dan asosiasi.
• Mereka harus mengatur semua hal personil dalam lingkup
kewenangan mereka sehingga keadilan dan ketidakberpihakan mengatur keputusan
mereka.
• Mereka akan mempromosikan kesempatan kerja yang sama,
dan dengan berbuat demikian, menentang diskriminasi, pelecehan, atau praktik
yang tidak adil lainnya.
VI.
Konflik Kepentingan
petugas pembiayaan Pemerintah harus secara aktif
menghindari munculnya atau kenyataan benturan kepentingan.
• Mereka harus melaksanakan tugas mereka tanpa bantuan
dan harus menahan diri dari terlibat dalam hal-hal di luar kepentingan keuangan
atau pribadi yang tidak sesuai dengan kinerja tidak memihak dan tujuan tugas
mereka.
• Mereka tidak akan, secara langsung atau tidak langsung,
mencari atau menerima keuntungan pribadi yang akan mempengaruhi, atau tampaknya
mempengaruhi, pelaksanaan tugas resmi mereka.
• Mereka tidak akan menggunakan milik umum atau sumber
daya untuk keuntungan pribadi atau politik
sumber :
http://vhyo17.wordpress.com/2011/05/07/model-pengembangan-standar-profesi/
http://www.ubb.ac.id/menulengkap.php?judul=Mengenal%20Kemajemukan%20Nerd%20IT%20-%20Komunitas%20Teknologi%20Informasi%20TI&&nomorurut_artikel=110
http://faridovic89.blogspot.com/2011/05/model-dan-standar-profesi-di-eropa.html